Inilah 8 Penyakit Aneh di Indonesia
Bumi memang sudah tua, segala macam penyakit yang aneh aneh mulai
bermunculan di dunia ini. Sebut saja di Indonesia, banyak sekali
penyakit peyakit aneh yang menghinggap manusia Indonesia. Dari ada yang
tumbuh sisik sampai ada juga yang keluar kawat dari tubuhnya. Pengobatan
zaman sekarang ada yang bisa mengobati penyakit-penyakit aneh ini tapi
banyak juga yang angkat tangan. Ironi memang kehidupan yang modern ini
masih saja memiliki penyakit penyakit aneh. Dan itu semua ada sekitar
kita. Didepan mata kita.
Mudah-mudahan saja, ini merupakan teguran ALLAH SWT kepada agar selalu
mengingatnya, melihat pada sekarang ini arus modernisasi menampar wajah
wajah kita. Seberapapun hebatnya manusia, tak akan pernah sedikitpun
menyamai ilmunya ALLAH SWT.
Berikut penyakit penyakit yang aneh tersebut yang sempat saya kumpulkan dengan bantuan paman Google....
1. Dede Si Manusia Pohon
Dede, seorang nelayan mengalami luka gores saat masih remaja. Anehnya,
setelah itu beberapa bagian tumbuhnya ditumbuhi sejenis kutil nyerupai
akar pohon.
Kondisi Dede (35 tahun), seorang nelayan, sungguh sangat mencengangkan
para ahli medis ketika melihat kutil-kutil seperti “akar pohon” tumbuh
di lengan dan kakinya. Menurutnya, keadaan bagian tubuhnya itu mulai
terjadi perubahan setelah lututnya tergores semasa remaja dulu.
Masalah yang dialami Dede, menurut Gaspari, ia hanya memiliki sifat
genetik yang angka sehingga menghalangi sistem kekebalan tubuh. Oleh
karena itu, virus tersebut menguasai “mesin seluler” sel-sel kulitnya
sehingga terbentuklah kutil-kutil aneh dalam jumlah besar yang tumbuh
seperti pohon di tangan dan kakinya.
Pada sekarang ini Dede telah berhasil mengalami operasi di RS Sadikin
Bandung dan sudah kembali hidup normal
2. Noorsyaidah, Si Manusia Kawat
DUNIA semakin tua dan aneh. Dari Sangatta, Kutai Timur, seorang
perempuan bernama Noorsyaidah memproduksi kawat dari dalam tubuhnya.
Seperti tampak dalam gambar, kawat-kawat yang tertanam di dalam tubuhnya
tembus hingga keluar. Jika pada bagian telapak tangannya, kawat-kawat
itu hanya tercetak di bawah lapisan kulit, justru pada bagian perut,
batang-batang kawat berukuran 10-20cm itu melesak keluar.
Fenomena Noor ini tergolong aneh. Bahkan beberapa dokter mengaku belum
menemukan gejala medis seperti yang dialami perempuan yang sehari-hari
bekerja sebagai seorang guru TK itu. Upaya serius pun dilakukan tim
medis, Beberapa pejabat setempat hingga menteri kesehatan menaruh
perhatian serius pada penderitaan Noor.
Menurut Noor, kawat-kawat itu sudah bersemayam di dalam tubuhnya selama
20 tahun. Ia sendiri pernah mencoba mencabut kawat tersebut dari luar
perutnya, anehnya kawat itu mencelup masuk ke dalam dan keluar lagi pada
beberapa saat kemudian. Kawat-kawat itu juga seperti tumbuh secara
acak. Adakalanya kawat itu jatuh sendiri dan anehnya kemudian muncul
lagi.
Sejauh ini, sudah beberapa kali operasi ditempuh Noor, termasuk
mendatangi dukun. Tapi, upaya itu menemui jalan buntu. Manusia Kawat
dari Kalimantan Timur masih terus menanti keajaiban.
3. Halifah, Betis yang Membesar
Halifah (37) warga Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan
Timur sejak tahun 2000 menderita penyakit aneh berupa benjolan seberat
30 kg di sekitar betis kirinya.
Di wajah Halifah terdapat puluhan benjolan sebesar kelereng. Di lengan
kanannya terdapat puluhan benjolan sebesar bola tenis dan kelereng,
begitu juga di telapak kakinya. Yang lebih mengagetkan, di betis kirinya
terdapat benjolan sebesar bola sepak. Benjolan tersebut seperti balon
yang diisi air. Lembek dan lentur.
Halifah tinggal di Jl Haji Pelori RT 3 Kelurahan Sotek, Kecamatan
Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Ia mengidap penyakit tersebut
sejak lahir. Kedua orangtuanya sudah meninggal sejak Halifah berusia 8
tahun. Awalnya, benjolan-benjolan tersebut tidak begitu dipedulikan
keluarganya. Namun, awal tahun 2000 benjolan di betis kirinya semakin
membesar. Padahal, sebelumnya benjolan tersebut hanya sebesar biji
jagung.
4. Abdul Hazem, Kulitnya Hitam dan Bersisik
Bangkalan - Sudah setahun lebih, Abul Hazem (17) warga Dusun Naro’an
Timur, Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura terbaring
di rumahnya. Pria lulusan SD itu, mengalami penyakit aneh. Dokterpun
tidak tahu jenis penyakitnya, tapi pihak keluarganya menyebut penyakit
bersisik dan seluruh tubuhnya berwarna hitam pekat.
Semula, anak kedua dari pasangan Mat Rakis (38) dan Mukdiyah (36)
mengalami benjolan kecil yang menyerupai penyakit cacar di pipi
kanannya. Kemudian menjalar ke dada dan punggungnya hingga akhirnya
tumbuh di sekujur tubuhnya. Yang tersisah hanya mulut dan telapak tangan
dan kakinya yang kelihatan sempurna.
Lambat laun, tubuh Abul Hazem sulit digerakkan. Bahkan, panas dan gatal
lebih mendominasi. Sedangkan hasrat makan normal seperti layaknya
manusia yang sehat. Dalam sehari makan 3 kali, dan snack apapun juga
dilahap.
Pihak keluarga Abul Hazem yang tergolong keluarga kurang mampu ini,
tetap berusaha memeriksakan penyakit aneh tersebut. Mulai dari pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Bangkalan hingga RSU dr Soetomo, Surabaya. Namun, tidak ada hasilnya.
Pihak dokter pun juga tidak menyebut secara jelas apa jenis penyakit
tersebut. Setiap obat yang diberikan dokter selalu diminum, tapi tidak
ada hasilnya. Pihak keluarga Abul Hazem akhirnya memutuskan untuk
dirawat di rumah, sebab, tidak lagi mempunyai biaya untuk pengobatan.
Mat Rakis, bapak penyandang penyakit aneh menuturkan, upaya medis sudah dilakukan.
Bahkan, minta barokah kepada para Kyai juga seringkali diupayakan, tapi
tidak ada hasilnya. Malah, kondisi tubuh Abul Hazem semakin parah.
“Saat ini sering gatal bercampur panas. Dia sering minta digaruk hingga
berjam-jam,” ujar Mat Rakis pada wartawan di rumahnya, Dusun Naro’an,
Kelurahan Tunjung, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Senin (13/10/2008).
Dia berharap ada kepedulian dari masyarakat untuk pengobatan Abul Hazem.
Sebab, pihak keluarga sudah tidak lagi mempunyai kemampuan berobat.
“Saya sudah tidak mempunyai kemampuan lagi untuk berobat. Ya semoga ada
orang yang peduli,” harapnya.
5. Ari, Bocah berkulit Kadal
Ari (12) anak pasangan Ernawati dan Nurali, warga Jalan Palem Indah RT
07/01, Kelurahan Ponduk Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang,
Banten, sungguh menyedihkan. Dari sekujur kulit tubuhnya bersisik.
Penyakit aneh?
Kondisi Ari saat ini masih bisa bermain seperti layaknya anak-anak.
Hanya, sebagian aktivitasnya dilakukan di dalam rumah. Maklum, dari
sekujur tubuhnya bersisik. Mmebuat orang yang melihatnya merasa iba.
Kakek Ari, Sharfan, menuturkan bahwa , kelainan kulit yang diderita
cucunya itu muncul sejak lahir dan sangat sulit untuk disembuhkan.
"Dokter hanya menyebutkan ada kelainan kulit yang sulit disembuhkan,"
tutur Sharfan, Rabu (27/2/2008).
Masih menurut cerita sang kakek, penyakit aneh yang diderita Ari diduga
karena Ernawati saat mengandung pernah menyiksa biawak saat Ari dalam
kandungan berusia empat bulan. Namun, ini hanya dugaan sang kakek,
karena dokter belum melakukan pemeriksaan detail apa yang sebenarnya
diderita Ari.
6. Yani, Manusia Tumor
Warga Riungasih Rt 03/12 Kelurahan Tuguraja, Kec. Cihideung, Kota
Tasikmalaya, Yani Suryani (39), hanya bisa pasrah dengan nasib yang
dialaminya. Setiap saat ia senantiasa berdoa Kepada Allah swt agar
penyakit aneh yang dideritanya sejak 39 tahun lalu bisa segera sembuh
dan normal kembali seperti sediakala.
Anak ke dua dari empat keluarga pasangan Ny E Maskiah dan Kodir (alm)
tersebut di sekujur tubuhnya dipenuhi dengan benjolan-benjolan. Benjolan
itu tumbuh dari mulai sebesar jari tangan hingga sebesar kepalan orang
dewasa, sehingga badan aslinya seperti sudah tidak terlihat jelas dan
tertutup oleh benjolan tersebut.
Benjolan itu tumbuh dari kepala hingga kakinya, dan beberapa di
antaranya sudah membesar, terutama di bagian kaki dan paha termasuk
punggung. Sementara benjolan di bagian punggung yang diduga sebagai
induknya kondisinya terus membesar, dan semakin memanjang hingga
bentuknya seperti ekor dengan panjang sekitar 30 senti meter.
Ternyata benjolan itu bukan hanya tumbuh di bagian kulit luar saja, tapi
juga tumbuh di bagian dalam hidung dan juga tumbuh pada lidah.
Dampaknya, pernapasanya menjadi terganggu. Bukan itu saja, Yani saat ini
sudah tidak bisa berjalan jauh, karena benjolan pada kaki dan betisnya
terus membesar, sehingga terasa berat untuk dibawa jalan kaki. "Ayeuna
mah tos teu tiasa mapah kanu tebih asa bareurat. Janten upami ngiring
ngaos oge mung dinu caket we," ungkapnya saat ditemui di rumahnya Rabu
7. Sumini, Wajahnya Hilang Akibat Penyakit Aneh
Sumini (54), warga Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jatim, selama puluhan tahun menderita penyakit aneh.
Suami Tumini, Marto (65), Minggu (21/6), mengatakan, akibat penyakit
aneh tersebut, sebagian wajah Tumini telah hilang dan berlubang. Bagian
kedua matanya, hidung, dan bibir hilang. Yang tersisa hanya tinggal dagu
dan kening saja.
Menurut dia, penyakit aneh tersebut telah menyerang istrinya selama
hampir 30 tahun lebih. Namun, karena keajaiban Tuhan, Sumini bisa
bertahan meski jaringan hidung untuk bernafasnya juga tidak sempurna
akibat penyakit tersebut. Bahkan kesadaran dan indera pendenagaran
Sumini juga masih bagus.
8. Ahmad Yunus, Manusia Sisik Ikan
Ahmad kini hanya bisa pasrah oleh penyakit yang aneh, seluruh tubuhnya
bersisik dan kulitnya terus mengelupas. Bahkan, kedua matanya nyaris
buta karena tertutup kulit yang mengelupas.
Tubuhnya pun kini tidak bisa digerakkan lagi karena terasa sakit luar
biasa. Penyakit ini datang berawal ketika tumbuh benjolan-benjolan kecil
di wajahnya, tetapi kemudian seluruh bagian kepala dan punggungnya
terasa gatal yang amat sangat.
Ahmad sebenarnya pernah dirawat di RSUD Karawang dengan menggunakan
Kartu Gakin, namun setelah dirawat selama tiga minggu Ahmad dipaksa
pulang oleh pihak rumah sakit dengan alasan sudah terlalu lama dan hanya
menggunakan Kartu Gakin. Tragisnya lagi, pihak rumah sakit menyatakan
penyakit Ahmad sudah tidak bisa disembuhkan lagi.
Sejak saat itu, Ahmad sudah tidak pernah berobat atau pergi ke rumah
sakit karena takut ditolak. Sudah tiga bulan ini Ahmad hanya bisa pasrah
dan tergeletak tak berdaya. Namun, Ahmad masih berharap ada perhatian
dari pemerintah daerah atau bahkan pemerintah pusat untuk dapat
menyembuhkan penyakitnya.
Ahmad berharap dengan adanya bantuan para dermawan, penyakitnya tidak
akan semakin parah. Pria ini hanya hidup dalam keterbatasan di sebuah
rumah yang sangat sederhana bersama ibunya, Cici (50), sementara sang
ayah sudah meninggal beberapa tahun lalu.
8 Penyakit Aneh di Indonesia
02:31 |
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment